Dalam Quran DzulQarnaen digambarkan sebagai seorang muslim yang soleh.Di masa lalu tradisi Islam memang menyamakan Dzulqarnaen dengan Alexander Agung. Ini dapat dilihat banyak Muslim memakai nama Iskandar.
Yusuf Ali mengindentifikasi Dzul-Qarnain sebagai Alexander Agung :
"Secara pribadi, tidak menyangsikan bahwa Dzul-Qarnain adalah Alexander Agung, Alexander yang historis, dan bukan legenda......................."
Tetapi kenyataan sejarah berbeda dengan pernyataan Quran, kerena Alexander Agung ternyata adalah penyembah berhala. Muslimpun mulai menolak dan mencari figure lain untuk DzulQarnaen misal raja Cyrus dari Persia ??
Meskipun demikian, sebetulnya secara histories, DzulQarnaen cenderung merujuk ke Iskandar Agang. Menurut Ibnu Kathir : penduduk Mekkah pergi ke Ahli Kitab, dan bertanya pertanyaan apa yang harus diberikan kepada Muhammad untuk mengetesnya, dan dijawab oleh ahli kitab untuk menanyakan 3 hal yang salah satunya mengenai Dzul-Qarnaen .Pertanyaan mengenai ZulQarnaen dijawab oleh Muhammad seperti pada ayat Q18:89-90 dan seterusnya.
Kisah ini membuktikan bahwa nama Dzul-Qarnaen sudah dikenal dikalangan Yahudi dan Nasrani . Kedua kelompok orang tsb. tentu saja tidak akan bercerita tentang raja Persia, kerena tidak ada hubungannya (disamping itu Persia juga menindas mereka).
Tapi kenapa Quran yang dipercaya sebagai dari “Allah” , bisa demikian fatal mengatakan Alexander Agung sebagai mukmin ? Apa hubungannya dengan Yahudi dan Nasrani ? Lagi-lagi Kisah Yahudi penyebabnya :
Dalam Midrash Alexander, konon ketika balatentara Alexander Agung hendak memasuki Yudea dan Yerusalem, Imam besar mendapat peringatan melalui mimpi, melihat dirinya sendiri memakai jubah ungu, topi, dan plat emas bertuliskan nama Tuhan.
Ketika Alexander hendak memasuki Yerusalem, ia disambut dengan pakaian kebesaran imam tsb. Alexander tercengang, kerena orang yang perpakaian seperti imam besar tsb. pernah datang melalui mimpinya, dan memintanya untuk tidak menunda menyerang Asia. Setelah mimpi itu Alexander, selalu dapat kemenangan dengan mudah dan mengalahkan Darius (Persia).
Alexander pun takjub dan menghormati Yahweh, serta memberikan hak istimewa dan kebebasan menjalankan ibadah pada kaum Yahudi. Dengan membebaskan kaum Yahudi dari cengkeraman Darius (Persia), Alexander dianggap pembebas, meskipun pada kenyataannya ia adalah pagan dan sama saja dengan Fir'aun. Cerita-cerita Alexander Agung, dan mengenai perjalanannya ke Timur dan Barat menjadi popular dikalangan Yahudi dan Kristen. Salah satu sumber cerita itu adalah tulisan yang didasarkan pada karangan Pseudo-Callisthenes (200BC) .
Jadi kelihatannya kerena Yahudi menghormati Alexander Agung sebagai pembebas, maka Muhammadpun menganggapnya sebagai Mukmin yang soleh. Dan secara fatal fakta sejarah yang salah itu tercantum dalam Quran.
Senin, 11 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar