Cerita si tanduk panjang ini admin ambil dari sebuah buku kumpulan cerita rakyat nusantara yang disusun oleh Bapak MB. Rahimsyah AR yang di terbitkan oleh Bintang Mulia Surabaya cerita ini berasal dari Tanah Batak, tetapi admin sedikit memodifikasi atau menambahkan sedikit kata-kata yang agak nyleneh didalam cerita ini agar pembaca tidak bosan, oke ....... kita langsung saja menuju T.....K.....P. Disebuah desa di tanah Batak hiduplah sebuah keluarga miskin yang terdiri dari seorang ayah, ibu dan seorang anak perempuan yang cantik sebut saja namanya Butet (mentang-mentang ane dari batak ane di kasih nama butet).
Butet sangat di sayangi oleh kedua orang tuanya walaupun sebenarnya kedua orang tuanya sangat menginginkan seorang anak laki-laki.
Setiap hari mereka berdoa ( ya tuhan berilah aku seorang anak laki-laki yang keren seperti ariel peterpan )agar dikaruniai seorang anak laki-laki sebagai penyambung keturunanya, akhirnya saat yang bahagiapun datang sang istri hamil, kegembiraan itu bertambah saat mereka tahu kalo bayi yang ada di kandungan istrinya adalah bayi laki-laki.
Tetapi kegembiraan itu lenyap setelah anak itu dilahirkan kenapaaaaaaaaaaaa?....... ternyata anak yang di lahirkan itu memiliki tanduk di kepalanya karena merasa malu dan takut di hina oleh orang sedesanya merekapun berniat membuang bayi itu ( alamak sadis kali orang ini )
Pada malam harinya bayi laki-laki itu di masukan kedalam peti, ia dibekali dengan sebutir telur ayam dan secangkir beras setelah itu peti yang berisi anak laki-laki itu di hanyutkan kesungai.
Butet yang mengetahui perbuatan kedua orang tuanya itu merasa sedih, diam-diam ia meninggalkan rumah dan mengikuti adiknya yang di hanyutkan oleh orang tuanya. Beberapa lama kemudian ia mendengar adiknya menagis mungkin karena lapar. Maka si Butet pun mencoba menghiburnya dengan berkata "Adiku sayang si tanduk panjang , janganlah engkau menangis. kalo kamu lapar makanlah sebutir beras agar engkau kenyang"
( ooooowwww ya ampun masa bayi disuruh makan beras sama telur gimana bisa berkembang sungguh ter....la....lu )
tak berapa lama kemudian tangis adiknya berhenti.
Beberapa hari kemudian si Butet mendengar ciap anak ayam dari peti yang hanyut di tengah sungai itu. Ia tak bisa mendekati peti itu tapi ia dapat menduga pastilah itu telur yang di bekalkan kepada adiknya telah menetas.
Begitulah setiap kali mendengar adiknya menangis ia terus menghibur dengan ucapan penuh kasih sayang. Sudah berbulan-bulan lamanya peti itu hanyut, dengan susah payah si kakak terus mengikutinya. Pada suatu hari peti itu terbawa arus sungi hingga ketepian, si Butet dengan wajah gembira berusaha meraihnya.
akhirnya peti itupun dapat di raihnya. ketika peti itu di buka tiba-tiba......deng......deng.....deng...... melompatlah seorang ............... ( oooowh sangat menegangkan) anak laki-laki yang gagah dan tampan dan tidak terlihat tanduk di kepalanya (orang tanduk panjangnya pindah ke bawah ) hus saru.
Di belakang adiknya itu ada seekor ayam jantan yang bagus sekali menemaninya. Melihat kenyataan itu sang kakak perempuanya sangat gembira sekali. Ia bersyukur kepada tuhan telah menyelamatkan sang adik yang sangat di sayanginya itu.
Setelah itu kakak beradik menuju kesebuah desa terdekat. Di depan pintu gerbang desa mereka di tangkap oleh penduduk. Kepala desa memberitahu bahwa untuk dapat masuk kedesanya mereka harus mengadu ayam dengan ayam penduduk desanya, jika menang mereka akan memdapat harta kekayaan tetapi kalo kalah mereka akan di jadikan budak didesa itu ( penduduk desa yang aneh) jika mereka tidak berani menerima tantangan itu mereka di persilahkan pergi dari desa itu.
Kakak berdaik itu menyanggupi tantangan kepala desa. pada hari yang sudah ditentukan ayam mereka di adu dengan di saksikan oleh seluruh warga desa. Singkat cerita setiap kali memasuki desa mereka harus mengadu ayam dengan penduduk desa yang mereka singgahi dan ayam si tanduk panjanglah yang selalu menang hingga harta kekayaan mereka semakin banyak sampai-sampai mereka sendiri kesulitan utuk membawa harta mereka. Kini untuk memabwa harta mereka harus membawa beberapa pengikut.
Hingga suatu hari tibahlah kakak berdik itu di desa tempat kelahiranya. Para penduduk desa itu menanyakna asal usulnya dan merekapun menceritakan kisah mereka yang sebenarnya. Setelah mendengar cerita itu tahunlah penduduk siapa kakak beradik itu sebenarnya.
Kabar segera terebar keseluruh pelosok desa bahwa si tanduk panjang dan kakaknya sekarang sudah menjadi orang kaya raya dan telah kembali kedesanya. Kedua orang tuanya yang miskin merasa gembira, mereka segera menyongsong kedatangan kedua anaknya. Tetapi apa yang terjadi .................?
Kakak beradik itu menolaknya "Kami tidak punya orang tua lagi, karena sewaktu kami membutuhkan kasih sayang serta perlindugan orang tua kami malah di buang sungguh terlalu!"'
Mendengar hal itu kedua orang tuanya merasa kecewa dan sedih "Anaku maafkan kami nak saat itu kami khilaf" kedua kakak beradikpun secara bersamaan menjawab "Tidak bisa kau bukan orang tuaku lagi puuuuuueerrrrrrr giiiiiiiiiiii jangan ada lagi mukamu dimukaku!'' mereka sangat menyesal dan akhirnya jatuh sakit dan meninggal dunia
Cerita ini hanya fiktif belaka jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat admin dongeng sebelum tidur minta maaf yang sebesar-besarnya .
Cerita ini membawa pesan kepada orang tua bahwa apapun dan bagai manapun kondisi anak kita apakah dia cacat atau memiliki mental terbelakang, atau buruk rupa sebagai orang tua tidak boleh menyia-nyiakan mereka karena bagaimanapun juga anak adalah amanah titipan tuhan harus di syukuri ( jangan cuma mau bikinya doang ) begitu juga sebagai anak tidak boleh membenci orang tuanya sendiri karena bagaimanapun juga karena merekalah kita ada di dunia ini. SELESAI
Jumat, 03 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar