Suatu ketika sebuah cerita sampai kepada Anda, entah lewat percakapan, mendengar kisah nasihat, atau melalui bacaan yang Anda baca. Kisahnya kurang lebih begini :
(1) Ada "sesuatu" di alam ini yang lebih kuat daripada seluruh kekuatan manusia. Lebih berkuasa dari raja yang paling hebat, kekuasaannya meliputi langit dan bumi dan semua isinya. Lebih cerdas dari semua pengetahuan manusia digabungkan. "Sesuatu" ini adalah pencipta alam semesta. Bumi langit dan seluruh isinya dan semua yang ada di antara keduanya adalah ciptaan-Nya. Semua hal tentang kehidupan di diatur oleh-Nya, bahkan yang begitu kecil dan sepele semua dalam pengetahuannya. Semua urusan manusia, termasuk semua urusan anda, ada di tangan-Nya. "Sesuatu yang begitu berkuasa" ini dinamakan "Tuhan". Namun sayang, kita manusia biasa tidak bisa melihat Tuhan.Lalu :
(2) Tuhan mengirimkan makhluk-Nya yang sepenuhnya taat, malaikat, yang memandu manusia-manusia terpilih untuk mengenal Tuhan, untuk menyampaikan kalimat-kalimat Tuhan. Mengajarkan manusia benar dan salah, perintah dan larangan. Menuntun manusia mengikuti jalan yang benar, jalan keselamatan, jalan menuju kasih sayang Tuhan Yang Maha Pengasih. Namun sayang seribu sayang, manusia-manusia pilihan ini terkadang tampak begitu biasa di mata manusia : tak berharta, tak berkuasa, hanya dipandang sebelah mata. Apa yang dibawanya disebut dusta dan dirinya disebut pendusta, keajaiban dari Tuhan disebut sihir dan dirinya dituduh penyihir. Dan sungguh sayang, malaikat begitu tersembunyi dari indera manusia biasa.Lanjut cerita itu :
(3) Manusia telah mendapat pengajaran, panduan untuk hidup dengan benar. Manusia telah dapat peringatan. Manusia harus taat pada perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya. Manusia taat mendapat pahala, ingkar mendapat dosa. Berbuat baik dapat imbalan, berbuat jahat dihukum siksa. Namun sayang beribu sayang, balasan kadang tidak terbukti di masa hidup. Orang ingkar yang bergembira, orang taat penuh kemalangan. Orang jahat bergelimang harta, orang baik dirundung derita. Musnahnya bangsa-bangsa oleh bencana hanyalah dongeng purba.Kemudian :
(4) Tapi ingatlah Tuhan itu Maha Adil, penguasa manusia hidup atau pun mati. Perbuatan semasa hidup akan terbalas di alam baka. Alam dimana waktu yang tak berujung. Pada manusia taat yang wafat, Tuhan menyediakan untuknya, tempat semua kenikmatan bernamakan Surga. Teruntuk manusia ingkar jahat yang terkutuk, semua bentuk siksaan tersedia di dalam Neraka. Namun pengetahuan surga dan neraka baru sebatas ucapan orang-orang alim, dan tertulis dalam kitab suci, tapi luput dari pandangan mata manusia.Menjelang akhir cerita :
(5) Tuhan itu satu. Raja semua umat manusia dari permulaan hingga akhir zaman. Maha Kuasa. Namun lain lubuk lain ikannya. Lain zaman lain utusan. Lain suku lain perintah. Lain kaum lain larangan. Lain agama lain tuntunan. Manusia bergolong-golongan, masing-masing mengaku membawa tuntunan Tuhan. Manusia saling menyalahkan, saling berperang, saling membunuh. Dengan membawa nama Tuhan.Di akhir cerita :
(6) Tuhan itu satu. Pencipta dan pemelihara alam semesta. Maha Pengasih. Namun begitu banyak nama Tuhan : Lord, Jehovah, Allah, Elohim, Brahman, dan lainnya sebanyak ajaran yang mengenalkannya. Manusia bingung melihat keburukan dalam nama Tuhan. Digunakan dalam hal buruk dan keji : oleh manusia yang mengaku mendapat kuasa dari Tuhan, oleh manusia yang ingin berkuasa, oleh manusia yang mendapat bisikan untuk berbuat kejahatan. Manusia melihat kejahatan atas nama Tuhan. Menderita kesengsaraan oleh nama Tuhan.Epilog.
(7A) Manusia ingkar mati. Manusia bingung mati. Manusia taat mati. Tubuh membusuk menjadi debu, teronggok menjadi bangkai, terkapar seperti batang kayu. Selesai segala urusan. (7B) Lalu ia tersadar di suatu tempat. Tempat asing tapi akrab, seakrab cerita dongeng yang didengarnya. Tempat yang pernah dijanjikan. Kebahagiaan bagi si taat, waswas untuk si bingung, gemetar bagi yang ingkar. Surga dan neraka ditampakkan. Saat pembalasan seperti yang dijanjikan para utusan telah tiba.Pernyataan tentang kepercayaan pada Tuhan terangkum seperti ini :
"Tuhan itu ada, Maha Kuasa, Maha Mengetahui, menciptakan manusia dan mengatur semua urusan di alam semesta. Dia menciptakan manusia dan memandunya untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya, memberi perintah dan larangan melalui utusan-Nya, para manusia pilihan, para Nabi. Manusia pasti akan mendapat ganjaran atas perbuatannya, surga bagi yang taat atau neraka bagi yang ingkar."Tapi dari tiap pernyataan itu timbul pertanyaan-pertanyaan bagi akal manusia, menimbulkan keragu-raguan yang mungkin berujung pada pengingkaran pada tuntunan agama dan akhirnya pada pengingkaran terhadap keberadaan Tuhan :
"Jika Tuhan itu ada, kenapa tidak menampakkan diri? Kenapa Tuhan tidak memilih manusia utusannya yang paling hebat, paling berkuasa, paling pandai, sehingga manusia yang lain dengan mudah mau percaya? Jika Tuhan Maha adil kenapa banyak ketidakadilan di dunia ini? Jika Tuhan Maha Pengasih kenapa banyak umat manusia menderita? Jika Tuhan Maha Kuasa kenapa tidak ditimpakan saja bencana bagi manusia ingkar, sehingga manusia yang lain akan langsung ketakutan dan taat? Kenapa tidak langsung ditampakkan saja surga dan neraka? Jika Tuhan itu satu dan berkuasa hingga melampaui akhir zaman kenapa banyak sekali agama dan keyakinan yang berbeda-beda, dan semua mengaku mendapat perintah Tuhan?"Akhirnya, mana pendapat yang terbukti benar pasti akan terjawab. Jawaban yang benar adalah ketika mati, karena semua manusia pasti mati, apa pun keyakinan mereka. Sangat disayangkan belum ada yang bangkit dari kubur dan membawa bukti apa yang terjadi setelah mati. Mana yang benar? 7A atau 7B?
Apa kesimpulan dari semua hal di atas? Apa yang kita dapat dari semua uraian tadi? Perbedaan keyakinan melahirkan golongan-golongan manusia. 85 dari 100 orang di dunia mengaku menganut agama atau kepercayaan : 33 diantaranya memeluk Kristen, 21 Islam, 13 Hindu, 5 Buddha, dan 12 menganut yang lainnya. Sisanya yang 15 dari 100 orang memilih tidak menganut kepercayaan apa pun. Yang manakah anda di antara 100 orang tadi? Silahkan anda memilih satu dari empat pilihan berikut :
A. Percaya, ragu-ragu atau tidak percaya sama saja. Semua tidak ada artinya. Memperdebatkannya hanya membuang waktu dan tenaga. Tujuan kehidupan adalah untuk menjalani hidup. Kita ada dan mempunyai kesadaran karena proses alamiah yang kebetulan terjadi. Kita kebetulan ada, hidup, bermukim di sebuah planet bernama bumi, yang seukuran debu di jagat raya. Perbuat apa pun selama kamu hidup. Semasa kamu masih "ada" buatlah dirimu terasa ada, 'exist', karena yang penting adalah yang sekarang. Setelah mati selesai semua urusan.
B. Bagaimana jika Tuhan itu ada? Bagaimana jika setelah mati urusan belum selesai? Bagaimana jika ada kehidupan abadi di surga yang penuh kenikmatan bagi manusia yang taat? Bagaimana jika ada siksa yang tak putus putus di dalam neraka bagi manusia penolak Tuhan? Bukankah lebih menguntungkan jika percaya pada Tuhan? Bukankah lebih baik jika taat dan masuk surga, daripada ingkar dan mendekam di neraka? Lebih masuk akal untuk percaya adanya Tuhan. Jika ternyata kemudian Tuhan tidak ada, apa kerugianku setelah mati?
C. Aku percaya adanya Tuhan, percaya pada keadilan-Nya, percaya perbuatan di dunia akan dibalas. Kehidupan itu diciptakan karena suatu tujuan. Aku percaya Tuhan memberikan petunjuk agar manusia berada di jalan yang benar. Tapi jalan yang mana? Kebenaran yang mana? Banyak jalan yang bercabang-cabang, semuanya menawarkan jalan kebenaran, jalan menuju Tuhan. Apakah semua jalan itu benar? Apakah semua bermuara kepada Tuhan? Ataukah ada jalan yang menyesatkan? Bagaimana jika hanya ada satu jalan yang benar?
D. Aku percaya adanya Tuhan, percaya pada keadilan-Nya, percaya perbuatan di dunia akan dibalas, percaya pada utusan-Nya dan apa yang dia bawa, yang membimbing pada kebenaran. Aku laksanakan perintahnya dan aku jauhi larangannya. Ia pasti membimbing pada jalan yang benar, jalan yang pada ujungnya ada kasih sayang Tuhan.Di manakah keyakinan Anda?
Yang manakah yang Anda yakini?
Referensi :http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_demographics#Religious_demographics
http://en.wikipedia.org/wiki/God
http://godisimaginary.com/
Kembali ke halaman utama
0 komentar:
Posting Komentar