"Halo," kata elang dengan ramah, "bagaimana kabarmu?"
"Oh, aku pasti baik-baik saja jika bisa terbang," kura-kura itu menjawab dengan menghembuskan nafas berat. "Aku bosan merayap terus di tanah. Aku ingin terbang tinggi di angkasa seperti dirimu!"
Burung elang yang bijak berusaha menasihatinya, tetapi kura-kura itu hanya menatap sayap-sayap elang yang tertutup bulu lalu berkata, "Ajarkan aku untuk terbang dan aku akan memberimu harta karun yang terpendam di dalam kolam ini."
Elang lalu mencengkeram kura-kura itu dengan cakarnya dan membawanya terbang tinggi, dan semakin tinggi jauh ke angkasa. Mereka terbang beberapa kilometer, menembus awan dan terbang rendah di atas pucuk pohon.
"Sekarang," seru si elang lebih keras dari deru angin, "kamu sudah tahu caranya!" Kemudian ia melonggarkan cengkeramannya dan melepaskan kura-kura itu "terbang" di udara.
Kura kura itu jatuh bebas di angkasa, berputar-putar tak tentu arah. Akhirnya ia jatuh hancur berkeping-keping di bebatuan di samping kolamnya.
"Kura-kura tua yang malang," kata elang itu sambil terbang melayang pergi. "Dia pasti masih hidup jika dia menikmati hidupnya tinggal di kolam yang indah itu."
Terjemah bebas dari : The Turtle and the Eagle, Richards Topical Encyclopedia. 1951
Pesan dari cerita ini adalah : seringkali kita tidak bersyukur dengan kehidupan yang kita jalani, dan malah ingin menjadi orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar