Senin, 25 Juni 2012

Persahabatan Raja Horasa dan Raja Bageur

 dongeng sebelum tidur
Raja Horasa dari Sumatra Utara sedang pusing tujuh keliling. Kerajaan akan mengadakan pesta dan Raja Horasa selalu membuat pesta yang berbeda, juga unik tiap tahunya. Tetapi, kali ini Raja Horasa tidak mempunyai ide hebat untuk memberi kesan istimewa untuk para tamu - tamunya. Hingga diutusnyalah seluruh patih kerajaan untuk mencari kerajaan mana yang bisa membantu agar pestanya tampak hebat.

Sementara itu, di kerajaan Bageur, Jawa Barat. Raja Bageur tampak bsedang bingung. Putri kesayanganya, Putri Geulis tidak mau makan, hingga tubuhnya menjadi kurus dan sakit - sakitan. Seluruh makanan lezat yang di sajikan tidak bisa mengenbalikan selera makan Sang Putri.

Akhirnya di titahkan kepada seluruh dayang istana untuk mencari makanan terlezat yang tidak ada diseluruh Kerajaan Jawa Barat.

Seorang Patih dari kerajaan Horasa sampai di wilayah kerajaan Jawa Barat dengan karpet terbangnya. Dari ketinggian langit, dilihatnya kesibukan di kerajaan Bageur. Tiba - tiba Sang patih mengarahkan pandanganya kesebuah sumur dari atas tampak seorang gadis sedang mandi disebuah kamar mandi berdinding bambu tanpa atap matanya menatap tajam tak berkedip.

 " weleh - weleh ternyata pemandangan dari atas sini sangat indah he he he " kata Sang patih sambil cengar - cengir, hingga akhirnya sang gadis yang sedang mandi itupun mengadari bahwa sejak tadi ada yang mengawasinya.

 " Astaga kurang ajar rupanya dari tadi ada yang mengintip aku awas ya kamu" teriak sang gadis sambil melempar gayung yang terbuat dari batok kelapa kearah Sang patih yang sedang duduk di atas karpet terbangnya.

 " Wuuuuuuuuuuus bletak " terdengar suara dua buah benda keras beradu.

 " Adaw...." pekik Sang patih kesakitan, setelah itu Sang patihpun buru - buru menggeber karpet terbangnya dan berlalu dari tempat itu, setelah beberapa menit Sang patih mengendarai karpet terbangnya dan di rasa cukup aman Sang patihpun mendarat di sebuah desa untuk beristirahat.

Di desa itu Sang patih melihat seorang penduduk sedang mebuat beberapa macam kerajinan sebut saja namanya Pay man ( super man, bat man, spider man, pay man ) ia pun mendatangi salah Pay man dan bertanya.

"Permisi pak kalo boleh tahu bapak ini sedang membuat apa ya?" tanya patih kerajaan Horasa dengan ramah.

" Oh ini kisanak saya sedang membuat kerajinan tangan khas dari kerajaan Bageur" 

" Wah indah sekali ya hasil kerajinan tangan dari kerajaan ini " kata Sang patih

" Mari kisanak saya tunjukan hasil kerajinan kami yang lain " kata Pay man.

 Ia pun mengajak patih Horas melihat - lihat hasil kerajianan yang lain, melihat hasil kerajinan kerajaan bageur yang unik dan indah itu Sang patih berjalan sambil manggut - manggut karena kagum dan senang, matanya menatap satu demi satu kerajinan yang terpajang dinding rumah milik Pay man ia tidak menyadari bahwa tepat selangkah lagi didepan kakinya tergeletak paku yang menancap pada sebuah bambu yang menghadap ke atas dan ketika Sang patih melangkahkan kakinya ...............

" Jleeeep ........ uuuuuaaaaaaadaaaaaaaawwww " teriak Sang patih, ia pun berjalan terpincang - pincang dan duduk di sebuah bangku kayu dan mencabut paku yang menancap di kakinya, ( makanya jangan ngintipin orang mandi jadi apes deh ) saat itu Pay man sedang menikmati secangkir kopi hangat karena kaget mendengar teriakan Sang patih Pay man pun tersedak dan terbatuk - batuk dan kopi yang baru saja memenuhi mulutnya keluar melalui lubang hidungnya, melihat tampang si Pay man Sang patih pun tertawa terbahak - bahak karena ia melihat cairan hitam kopi yang keluar dari hidungnya terlihat seperti kumis pelawak jojon.

Singkat cerita Sang patih tertarik dengan kerajinan khas kerajaan Bageur yang terbuat dari rotan, bambu, enceng gondok dan kayu yang semuanya di olah menjadi benda -benda unik dan indah.

"Sepertinya semua kerajinan ini cocok untuk dekorasi pesta kerajaan Horasa!" ucap patih dalam hati

Kemudian sang patih kembali kekerajaan horasa untuk memberiakn laporanya hasil perjalananya pada Raja Horasa.

" Lapor baginda setelah saya melakukan ekspedisi kebeberapa kerajaan saya menemukan sebuah kerajaan di daerah jawa barat yang penduduknya pandai sekali membuat kerajinan tangan yang terbuat dari rotan, bambu, enceng gondok dan kayu semua bahan - bahan tersebut dapat mereka olah menjadi sebuah barang yang indah, cantik dan menarik juga memiliki nilai seni yang cukup tinggi sepertinya sangat cocok untuk dekorasi pesta nanti baginda"

" Oh benarkah kalo begitu segera antar aku kesana untuk melakukan survey " ucap Raja Horasa

Sampailah Raja Horasa di kerajaan Bageur Baginda Raja begitu senang dengan kerajinan indah karya rakyat Kerajaan bageur. Raja Horasapun meminta izin kepada Raja Bageur untuk berkunjung kekerajaan Baggeur. Dengan senag Hati Raja Bageur menerima kunjungan Raja Horasa. Diberinya banyak sekali kerajinan tangan untuk memeriahkan pesta kerajaan Horasa. Raja Horasa pun merasa berhutang budi kepada Raja Bageur dan membawakan berbungkus - bungkus kue bika ambon terlezat yang ada di kerajaan Horasa.

" Baginda Raja Bageur yang baik, sebagai tanda terimakasih kami, maka terimalah kue khas kerajaan Horasa, yaitu kue Bika ambon kue ini adalah kue kebanggaan kerajaan kami ". Tutur Raja Horasa.

Tak sangka, Putri Geulis tertarik mencicipi kue bika ambon yang menarik itu.

"Oh my good ayah! Kue ini rasanya begitu lezat! aku suka sekali, Ayah!" Putri Geulis terpekik senang.

Baginda Raja Bageur begitu senang, Karena putrinya sudah pulih kembali. Raja Horasa pun senang karena kue kebanggaan kerajaanyapun di terima dengan baik.

Kedua kerajaan hebat itu semakin mempererat tali persahabatanya. Kerajaan Bageur sering mengirimkan karya - karya kerajinan yang indah dan kerajaan Horasa selalu membuat bermacam aneka kue yang lezat - lezat. persahabatan memang selalu membawa kebahagiaan. Demikian tadi cerita mengenai persahabatan Raja Horasa dan Raja Bageur
READ MORE - Persahabatan Raja Horasa dan Raja Bageur

Rabu, 13 Juni 2012

Legenda Candi Prambanan

 dongeng sebelum tidur
Ribuan tahun yang lalu, terjadilah peperangan yang merebutkan kerajaan pengging yang di pimpin oleh Raja Prabu Damar Moyo dengan kerajaan keraton Baka yang di perintah oleh seorang Raja yang jahat, sadis, bengis dan suka meringis yaitu Prabu Baka. Kedua kerajaan Hindu itu bertempur hingga rakyat kerajaan pengging menderita . Hingga Prabu Damar Maya mengutus putra Mahkotanya, Raden Bandung Bondowoso untuk menyerang kerajaan Prabu Baka. Setelah melalui pertempuran yang sangat sengit sampai beberapa hari akhirnya sang Prabu Baka dapat dikalah oleh kesaktian Raden Bandung Bondowoso.

Setelah Kerajaan Baka ditaklukan Raden Bandung Bondowoso segera menguasai Kerajaan Keraton Baka. Putri Prabu Baka yang bernama Roro Jonggrang merasa sedih atas kematian ayahnya dan mencari cara untuk mengalahkan Raden Bandung Bondiwoso. Hingga pada suatu saat Raden bandung Bondowoso bertemu dengan Roro Jonggrang. Melihat kecantikan Sang Putri yang mempesona. " Weleh - weleh iki si Roro Jonggrang jebule ko ayune tenan koyo bidadari bojone joko tarup, kinyis - kinyis kimplah - kimplah baru pertama kali ini aku melihat gadis secantik ini soalnya di pengging aku tiap hari cuma lihat mbok emban " kata hati Raden Bandung Bondowoso ia pun langsung jatuh hati kepada Loro Jonggrang dan berniat memperistrinya.

Akan tetapi Loro Jonggrang tak ingin di peristri oleh orang yang telah membunuh ayahnya dan dia juga tidak ingin terjadi peperangan lagi. Akhirnya dimintanya Raden Bondowoso membangun 1.000 candi dalam waktu satu malam sebelum mata hari terbit, jika itu terpenuhi, maka Roro Jonggrang siap menjadi permaisuri Raden Bnadung Bondowoso.
" Raden saya mau menjadi istri Raden tetapi dengan satu syarat" kata Roro jonggrang
" Katakan apa syaratnya kamu mau apa pastikan kuberi kamu minta apa akan kuturuti semua demi kamu sayang" kata Raden Bandung  ( kaya lagunya band wali nih wah Raden Bandung romantis juga ya ).
" Aku minta di bikinkan 1000 candi dalam waktu satu malam" kata Roro jonggrang
" We e' e' e' e' oke lah kalo begitu " kata Raden Bandung dengan semangat.

Raden Bandung Bondowosopun menyetujui permintaan Sang Putri. Dikerahkanya kekuatanya dengan di bantu para jin agar 1.000 candi selesai.
 " Sluku - sluku bathok bathok'e ela - elo si romo menyang kutho oleh - oleh'e payung mutho mak jenthit lololoba wong mati ora obah yen obah medeni bocah ........ " ucap Raden bandung membaca mantra memanggil jin " Om jiiiiin datanglah aku butuh bantuanmu"

Tak lama kemudian tercium bau menyan dan singkong bakar kemudian ...." herrrrrrrrrrr pah poh pah poh ada apa raden memanggil saya" sebuah sosok tinggi besar hitam menjawab panggilan Sang Raden Bondowoso.
" Om jin bikinin aku 1000 candi dala satu malam ya nanti kalo sudah selesai sampeyan tak kasih menyan sama singkong bakar yang banyak oke om jin"
" Oke bos BB " jawab jin tesebut " Hoiiiii anak - anaku kumpul semuanya ada proyek besar nih ayo kita kerjakan nanti komisi di bagi - bagi " teriak om jin memanggil teman - temanya " Siap bos gampang itu " ucap salah satu jin anak buah om jin, kemudian para jin Raden Bondowoso itu pun mulai bekerja dan sangat cepat sekali.

Di lain tempat di balik semak - semak tak jauh dari Raden Bandung ternyata ada sepasang mata yang sedang mengintai, rupanya Roro Jonggrang mengutus salah satu abdi dalemnya untuk memata - matai Raden Bandung dia adalah Kartumi ( Kartumi artinya kartu remi dia di berinama kartumi karena ayahnya yang hobi berjudi menggunakan kartu remi ) dengan wajah pucat pasi karena ketakutan melihat para jin Raden Bandung yang sedang bekerja. Kartumi melangkah pergi meninggalkan tempat persembunyianya dengan langkah gemetaran menahan kencing " nunut nguyuh - nunut nguyuh mbah " ia pun jongkok dibalik sebuah pohon besar untuk buang air kecil karena ketakutan .

Kartumipun segera melaporkan kejadian itu kepada junjunganya " Waduh den ayu ketiwasan den ternyata Raden Bandung di bantu oleh para jin untuk menyesaiakan 1000 candi yang den ayu minta " kata kartumi dengan wajah pucat dan panik sambil tanganya memegang bagian pantatnya yang basah, ternyata tadi saat dirinya buang air kecil dengan terburu - buru sehingga air seninya jatuh kemana - mana . Melihat hai itu, Roro Jonggrangpun ikut panik dan memcari cara agar upaya Raden Bandung Bondowoso gagal.
" Waduh ternyata Raden Bandung memiliki pasukan jin mukin dia kenal sama nabi sulaiman kali ya wah kalo begini caranya rencanaku bisa gagal total ini " Ucap Roro jonggrang cemas.
Kemudian ia pun menjalankan rencana B ( opo kwi rencana B ada - ada aja nih si admin ) kemudian dikumpulkanya para gadis lalu di tumbuknya alu, serta di bakarnya api agar tampak semburat cahaya mata hari pagi. Mendengar tumbukan alu, serta merta ayam jantan berkokok, mengira pagi telah tiba. Para jin terkejut melihat cahaya matahari yang mulai  muncul dan kokok ayam jantan, hingga mereka menghentikan pekerjaanya.

" Waduh lha kok sudah pagi wah bahaya ini " ucap pimpinan jin itu lalu ia pun segera memberi komando anak buahnya untuk segera berhenti dan kembali ke alamnya " Wooooooi!" anak - anaku leren - leren bubar pualang sudah pagi " mendengar komando dari pimpinan mereka serentak para jin meninggalkan pekerjaanya dan pergi.

" Lho....lho...lho lha kok pado lungo belum selesai ini piye to om jin " kata Raden Bandung 
" Maaf Raden hari sudah menjelang pagi saya ada acara rapat sama Kanjeng Nabi Sulaiman"

Melihat hal itu Raden Bandung Bondowoso menjadi murka, karena tahu itu adalah akal - akalan Loro Jonggrang. candi yang sudah jadi berjumlah 999 buah, tinggal satu candi lagi dan sempurnalah sudah.

" Weleeeeeh uediaaaaan tenan kowe Roro Jonggrang! kau sudah mempermainkan aku! jika kau memang menginginkan candi sebanyak 1.000 buah, maka jumlah keseribu itu adalah kau!", ucapan Raden bandung Bondowoso seraya menunjuk ke Roro Jonggrang.

Serta merta, Putri Roro Jonggrang berubah wujud menjadi sebuah arca berwujud dirinya. Kini seribu candi itu bernama Candi Prambanan. Sampai sekarang Candi Prambanan masih berdiri megah dan menjadi obyek wisata di daerah Yogyakarta dan kisah Raden Bondowoso dan Roro Jonggrang di ceritaka dalam Sendra Tari Ramayana, yang di gelar setiap malam bulan Purnama di pelataran halaman Candi Prambanan.

Demikian tadi sebuah cerita mengenai legenda candi prambanan versi dongeng sebelum tidur chrislarabe seperti biasa ada yang di plesetkan dalam cerita tersebut semua hanya bertujuan untuk menghibur dan tidak bermaksud menyinggung siapapun mohon maaf dan sekian.
READ MORE - Legenda Candi Prambanan

Jumat, 08 Juni 2012

Legenda Telaga Warna

 dongeng sebelum tidur
Dahulu kala Prabu Swartalaya dan Sang Permaisuri Ratu Purbamanah dari kerajaan Kutatanggeuhan begitu di cintai oleh seluruh rakyatnya. Tetapi sayang, Raja dan Ratu belum di karuniai keturunan penerus tahta kerajaan.

Keadaan ini membuat hati Sang Raja gelisah " Aku galaaaaaauu " kata hati Sang Raja. Sang Rajapun berniat untuk bertapa memohon petunjuk kepada yang kuasa agar cepat diberi keturunan untuk meneruskan tahtanya, hingga pada suatu hari Sang Raja menemui Sang Permaisuri " Permaisuriku, sepertinya aku harus bertapa agar keinginanku memiliki anak dapapt terkabul!", ucap sang Prabu dengan lembut.

Prabu Suwartalaya pun bertapa, memohon pada yang kuasa selama beberapa bulan. Tidak lama kemudian Sang permaisuripun mengandung ( waduh cepet sekali ya padahal sang raja kan baru bertapa perbuatan siapa ini ) ( yang jelas itu bukan perbuatan si penulis cerita ini ya ) lanjuuuuuuut.

Seluruh rakyat kerajaan gembira, hingga lahir seorang Putri yang di judul Gilang Rumini, Sang Putri tumbuh dalam gelimang kasih sayang dari kedua orang tuanya ( maklum anak semata wayang pasti ujung-ujungnya jadi anak manja deh ) hal inilah yang menjadiakan Sang Putri tumbuh menjadi seorang anak yang manja dan pemarah. ( nah rak tenan to )
ketika Sang Putri akan berulang tahun yang ke - 17, seluruh rakyat membawakan hadiah yang istimewa untuk sang Putri. Oleh Sang Prabu semua hadiah di terima dengan baik, lalu di simpan untuk kepentingan rakyatnya. Tibalah hari perayaan ulang tahun Sang Putri, seluruh rakayat merayakanya dengan perasaan bahagia.

" Putriku Gilang Rukmini sing ayu dewe sak dunia wal palnet mupluk - mumpluk kimplah - kimplah, terimalah hadiah dari papih buat dirimu. Sang Raja memberikan sebuah kalung mutiara yang indah " Kalung mutiara ini di ambil oleh salah seorang nelayan terbaik di kerajaan ini, permatanya diasah oleh pengrajin terbaik di kerajaan ini dan untaian indah ini di rancang oleh ahli perhiasan terbaik di kerajaan ini langganan mamih mu ini semua sebagai tanda cinta kasih sayang kami kepadamu Putriku" kata Sang Raja.


Tetapi apa yang terjadi .............. ? Sang Putri berkata " papiiiiiiiih, ini adalah kalung terburuk yang pernah ada!" Aku tak mau emoooooh !", Sang Putripun langsung melepar kalung mutiara pemberian ayahnya hingga hancur berkeping - keping.

Ratu Purbamanah dan seluruh rakyat Kutatanggeuhan menangis pilu melihat sikap Sang Putri( dasar anak kurang ajar ). Tiba - tiba keluarlah air bah dari perut bumi. Gialng Rukmini ketakutan memeluk kaki ayahnya, " Ampun papih, maafkan kelancanganku !", Putri Gilang Rukmini menangis menghiba.

Perlahan kerajaan itu tenggelam dan menjelma menjadi sebuah telaga yang tampak memancarkan warna. Konon, bias warna dari telaga itu adalah bias yang terpancar dari kalung mutiara milik putri Gilang Rukmini.

Demikian tadi cerita mengenai legenda telaga warna sepermohon maaf jika cerita di atas di selipkan kata - kata yang mungkin agak konyol tidak bermaksud melecehkan siapapun karena semua itu hanya bertujuan untuk menghibur.
READ MORE - Legenda Telaga Warna

Kamis, 07 Juni 2012

Narcissus dan Echo


Narcissus adalah seorang pemuda yang sangat rupawan . Banyak yang menyukainya namun Narcissus menolak semuanya. Narcissus suka diperhatikan dan dipuji.  Tak seorang pun sebanding dengan dirinya, demikian selalu terngiang-ngiang di telinganya dan ia suka mengamati rasa iri yang terpancar di wajah orang yang memandangi wajahnya.


Seorang peri hutan bernama Eccho menyukai Narcissus. Rasa cintanya kepada pemuda itu  sebanding dengan kesukaannya membalas perkataan orang lain. Echo selalu berbicara hingga lawan bicaranya tak dapat menjawab lagi.

Pada suatu hari dewi Juno sedang mencari suaminya Jupiter di hutan . Echo mengajak Juno mengobrol sehingga Jupiter yang ingin menghindari isterinya dapat melarikan diri.  Juno gusar, Echo yang sangat suka berbicara itu dikutuknya sehingga hanya bisa menirukan suara yang didengarnya.


Echo sering menunggu Narcissus di dalam hutan, berharap Narcissus melihatnya. Pada suatu hari Narcissus mendengar suara langkah Echo yang mengikutinya di hutan. Ia berseru, “Siapa?” dan Echo menyahut, “Siapa?”


“Kemarilah!” seru Narcissus


“Kemarilah!” tiru Echo.


Narcissus memanggil Echo untuk mendekat. Peri itu sangat bahagia dan karena ia tidak dapat mengatakan siapa dirinya dan rasa cintanya kepada Narcissus, ia memeluk pemuda itu. Narcissus medorongnya dengan marah dan mengusirnya.


Rasa duka yang mendalam membawa Echo kepada ajalnya. Tubuhnya berubah menjadi batu gunung, namun ia tetap menjawab semua suara yang didengarnya.


Narcissus tetap suka mendekati peri-peri dan dalam sekejab meninggalkan mereka. Para dewa kesal dengan tingkah lakunya. Mereka ingin menghukumnya agar ia merasakan perasaan cinta yang dalam namun tidak mendapatkan balasan. Mereka menciptakan sesuatu yang akan dicintainya. Sesuatu yang tidak nyata dan tidak akan pernah membalas rasa cintanya.


Pada suatu hari Narcissus berjalan-jalan di hutan dan menjumpai sebuah kolam. Ia memandang permukaan air kolam dan melihat bayangan.  “Ia cantik sekali,” katanya dalam hati. “Pasti ia peri air yang tinggal di kolam ini.” Ia tidak mengenali bayangannya sendiri.


Narcissus memandangi bayangannya sendiri, makin lama makin ia terpesona. Ia mengulurkan tangannya dan bayangan itu juga mengulurkan tangan kepadanya. Namun ketika tangan Narcissus menyentuh air, bayangan itu lenyap. Narcissus sangat kecewa. Beberapa saat kemudian air tenang kembali dan bayangan itu muncul kembali. Narcissus mencoba menyentuh bayangannya lagi dan kembali bayangan itu meninggalkannya. Akhirnya ia berbaring telungkup, hanya dapat memandangi sosok yang sangat memikat hatinya.


Nascissus menjerit dalam nestapa. Setiap kali ia menjerit, Echo juga menjerit. Narcissus tidak beranjak dari tepi kolam, tidak makan atau minum. Peri-peri berusaha membujuknya meninggalkan tempat itu. Suara Echo mengulangi semua yang mereka ucapkan. Pemuda itu tidak bergeming hingga akhirnya ia meninggal karena berduka. Tubuhnya menjelma menjadi tumbuhan bunga yang kini disebut bunga Narcissus.


Sekarang orang yang suka mengagumi dirinya sendiri secara berlebihan disebut narsis yang diambil dari nama pemuda tampan yang sombong itu. Dan nama Echo digunakan untuk menamai suara yang memantul dan menjadi gema.

 

Gambar: http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTf8VIXSOfANECgNbP_c0aMnSqh9aeOH60YFfx22yO7Hnt8OWqBtRLLn7iA

READ MORE - Narcissus dan Echo