Kamis, 08 Mei 2014

SEMUT YANG SOMBONG DAN KUPU-KUPU YANG BAIK HATI (SPANYOL)


Di sebuah hutan di luar Kota Madrid,
hidup berbagai binatang. Ada se-
mut, kelinci, burung, kucing, capung,
kupu-kupu, dan binatang lainnya.
Suatu hari, badai dahsyat menerjang hutan itu.
"Kraak kraak" terdengar bunyi pohon dan dahan-
dahan patah di segala penjuru. Banyak binatang
yang mati karena tidak bisa menyelamatkan diri.
Badai berlangsung sehari semalam. Menjelang
pagi, barulah badai berhenti menyisakan kehan-
curan di mana-mana.
Sejenak tidak tampak ada kehidupan di hutan
itu. Tiba-tiba, dari dalam tanah muncul seekor se-
mut. Semut itu berhasil selamat dariterjangan ba-
dai dengan cara masuk ke dalam tanah.
Semut memandang sekelilingnya. Lalu, berjalan
sambil memeriksa keadaan hutan. Langkahnya ter-
henti saat melihat kepompong tergeletak ditanah.
"Hmm, alangkah tidakenaknya menjadi kepom-
pong, terkurung dan tidak bisa ke mana-mana. Ka-
lau aku sih bisa pergi ke mana saja aku suka," ejek
semut kepada kepompong. Kepompong pun ha-
nya diam membisu.
Beberapa hari kemudian, semut melewati
sebuah jalan yang becek dan berlumpur. la tidak
sadar kalau lumpur yang diinjaknya bisa mengisap-
nya.
"Aduh, sulit sekali berjalan di tempat becek se-
perti ini," keluh semut. Semakin lama, tubuh semut
semakin tenggelam dalam lumpur.
Tolong...tolong!" teriak semut.
"Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?"
Semut terheran-heran mendengar suara itu. la
memandang sekelilingnya untuk mencari sumber
suara. Tapi, ia hanya melihat seekor kupu-kupu ter-
bang di atas kepalanya.
"Hei, aku adatah kepompong yang dulu kamu
ejek. Sekarang, aku sudah menjadi kupu-kupu. Kamu
tahu, aku bisa terbang ke mana pun aku suka de-
ngan sayapku. Sementara, lihatlah! Saat ini, kau
tidak bisa berjalan di lumpur itu, kan? Kau akan
ditelan lumpur itu sebentar lagi," kata kupu-kupu.
Semut terdiam malu. "Yah, aku sadar. Aku mo-
hon maaf karena telah mengejekmu saat menjadi
kepompong. Maukah kau menolongku sekarang?"
pinta semut memelas.
Kupu-kupu pun berpikir sebentar. "Baiklah, aku
akan menolongmu," kata kupu-kupu.
Kupu-kupu lalu menarik semut dari dalam lum-
pur hingga selamat. Terima kasih, kau telah me-
nyelamatkan aku," kata semut.
"Sudahlah, kita wajib menolong siapa pun yang
sedang kesusahan, bukan? Tapi, lain kali kamu ja-
ngan suka mengejek kelemahan binatang lainnya.
Setiap makhluk Tuhan pasti punya kelebihan dan
kekurangan;" kata kupu-kupu menasihati semut.
Semut pun mengangguk malu. Sejak saat itu,
semut dan kupu-kupu menjadi sahabat karib.

0 komentar:

Posting Komentar