Minggu, 11 Maret 2012

Kisah Putri Dan Pangeran Kodok

dongeng sebelum tidur
Hai sobat-sobat semua kembali admin dongeng sebelum tidur akan menceritakan sebuah dongeng kali ini mengenai sebuah kisah putri dan pangeran kodok seperti biasa dalam cerita ini sedikit di modifikasi ala admin agar tidak membosankan dan bisa sedikit menghibur sobat-sobat semua.

Disebuah kerajaan hiduplah seorang raja yang sangat bijak dan raja tersebut memiliki seorang putri yang sangat cantik jelita, melong-melong, kimplah-kimplah berkulit putih bersih dan mulus ibaratnya jika sang putri minum kopi maka warna hitam kopi itu akan terlihat ngalir dari tenggorokanya yang putih itu . Di dekat istana terdapat sebuah pohon yang sangat besar dan berdaun rimbun dan di dekat pohon itu ada sebuah sumur yang berair jernih ketika cuaca sedang panas putri raja sering duduk di bawah pohon di tepi sumur yang dingin sambil memainkan bola yang terbuat dari emas yang di lemparkanya keatas dan di tangkapnya kembali sebagai hiburan untuk melewatkan waktu yang terasa panjang dan membosankan.

Suatu ketika saat sang putri sedang asyik bermain dengan bola emas kesanganya itu saat sang putri melemparkan bola itu keatas saat ia bersiap untuk menangkap bola emas itu tiba-tiba kakinya terpeleset dan terjatuh (sreeeeet gubrak )  dan bola itu jatuh tepat mengenai jidat sang putri (bletaaaak terdengar suara benda keras yang membentur sesuatu)  seketika itu juga bola menggelinding jatuh masuk kedalam sumur yang cukup dalam.

Sang putri bangun sambil memegangi jidatnya yang sedikit biru karena kejatuhan bola emas dan berjalan sempoyongan menuju bibir sumur.
"Aduuuuuuh siapa si yang habis buang hajat di sini"

Sang putri hanya bisa memandangi bola emasnya yang sudah berada di dalam sumur tanpa bisa berbuat apa - apa sang putripun sedih dan mulai menagis dan terus menagis karena tanpa bola emas kesayanganya itu tidak ada lagi yang bisa menghiburnya lagi.

Di tengah tangisanya itu tiba-tiba ia mendengar suara yang berkata kepadanya.
"Apa yang membuat kamu begitu sedih, Putri?
Sang putri pun celingukan mencari dari mana sura itu berasal tetapi tidak seorangpun yang terlihat dan hanya seekor kodok beruk (kodok beruk merupakan kodok yang berwarna kecoklatan dan kalo anda terkena air kencingnya maka kulit anda akan tersa sangat gatal) yang melompat keluar dari air.

"Weiiiiiiiit jabang bayi kamukah yang berbicara tadi?" kata sang putri,

"Betul putri hambalah yang berbicara" jawab sang kodok (sang kodok eh eh eh sang kodok)


"Aku menangis karena bola emasku 24 karat 20 gram jatuh kedalam sumur mana emas sekarang lagi mahal lagi dok"

"We ke ke ke perrrrrrrefeeeek tenang jangan kuatir dan jangan menagis sang putri," jawab sang kodok, "Aku bisa menolongmu everiting is oke,

"Benarkah itu?" jawab sang putri,

"Tetapi apa yang bisa kamu berikan kepadaku jika aku bisa mengambil bola emas itu?"

"Wah...... ahkir jaman kodok aja matre nih" kata hati sang putri, " baiklah apapun yang kamu mau akan aku berikan pakaian, emas permata dan perhiasan atau kamu mau mahkota emas yang aku pakai ini sok atuh ambil maneh teh matre pisan eiii"

"Eaaalaaah aku ga butuh itu sang putri pakain, emas permata apalagi mahkota emasmu (habis ga bisa makainya sih)." jawab sang kodok; "Bila saja kamu menyukaiku, dan menganggap aku sebagai teman bermain, dan membiarkan aku duduk di mejamu, dan makan di piringmu, dan minum dari gelasmu, dan tidur di ranjangmu, kalau kamu mau berjanji akan melakukan semua ini, aku akan menyelam ke bawah sumur dan mengambilkan bola emas itu buat kamu"

"Oke lah kalo begitu," jawab sang putri; "aku berjanji akan melkukan semua yang kamu mau jika kamu bisa mengambilkan bola emasku tetapi ingat No Sex"

"Sex gimana caranya kali" kata sang kodok dalam hati.

Tetapi putri raja berkata dalam hati, " Dasar kodok beruk mana bisa kamu mengambil bolaku badan kamu saja sama bola emasku gedean bola emasku dasar belagu seolah-olah kamu ini bisa melakukan apa yang dimintanya selain berkoak-koak dengan kodok lain, bagai mana bisa dia menjadi pendampingku"

Setelah mendengar sang putri mengucapkan janjinya ia pun langsung terjun kedalam air dan menyelam, setelah beberapa saat dia kkembali kepermukaan dengan bola emas dan melemparkanya ke atas rumput.

Putri rajapun menjadi senang karena mendapatkan bola emasnya kembali dia mengambilnya dengan cepat dan langsung berlari menjauh swiiiiiiiiiiiiiiiiiiing 

"Sang putriiiiii berhentiiiiii ko aku ditinggal" teriak sang kodok; bawa aku pergi juga, aku tidak dapat berlari secepat kamu!"
akan tetapi teriakan sang kodok tidak di hiraukan oleh sang putri.

"Waduh di apusi dasar slekethep" gumam sang kodok. Sang kodokpun kemabli masuk kedalam sumur.

Keesokan harinya, ketika sang putri sedang duduk di meja makan dan makan bersama Raja dan mentri-mentrinya di piring emasnya, tiba-tiba terdengar ketukan pintu dan sebuah suara "Tuan putri biarkan saya masuk !"

Sang Putri kemudian berjalan ke pintu dan membuka pintu tersebut tetapi ketika melihat seekor kodok yang duduk diluar Sang Putri pun kaget dan "Jabang bayi" ucap Sang Putri ia pun dengan cepat menutup kembali pintu tersebut ( gabruuuuuuuk ) dan buru-buru ia duduk kemabli di kursinya dengan perasaan gelisah.

Raja yang menyadari perubahan tingkah laku putrinya itu bertanya,
"Ada apa putriku sepertinya ada yang membuatmu gelisah dan takut? apakah kamu habis melihat hantu di luar tadi?"

"Tidak ayah handa" jawabnya, " tidak ada hantu, hanya seekor kodok jelek"
"Lho sama kodok aja ko takut memangnya ada apa dengan kodok itu?" tanya sang Raja
"Nganu ayah handa," ......... Sang Putri pun menjelaskan kepada sang Raja peristiwa yang terjadi antara dirinya dan kodok.

Setelah mendengarkan cerita dari putrinya Raja pun berkata,
"Anaku janji adalah janji dan kamu harus menepatinya"

Kembali terdengar ketukan dari arah pintu dan suara sang kodok,
"Tuan Putri, tolong bukakan pintu !" kali ini suara sang kodok terdengar sedih dan berat.
"Ga maooooooo" jawab sang Putri.
"Tolonglah Putri cepat buka pintu ini aku sudah tidak kuat lagi kakiku kejepit pintuuuuuu"
"Apa yang pernah kamu janjikan harus kamu penuhi,"kata sang Raja," sekarang biarkan dia masuk."
Ketika dia membuka pintu, kodok tersebut langsung melompat masuk dan terus mengikutinya hingga sang putri duduk kembali di kursinya. Kemudian dia berhenti dan memohon," Angkatlah saya agar saya bisa duduk dengan dirimu"

Tetapi sang putri tidak memperdulikanya sampai sang Raja sendiri yang memerintahkanya. Ketika sang kodok sudah duduk di kursi, dia meminta agar dia dinaikan di atas meja, dan dia berkata lagi,
"Bisakah kamu menarik piring makanmu llebih dekat, agar kita bisa makan bersama"
Sang putri pun terpaksa melakukan apa yang di minta oleh kodok itu,
"Hoooooooaaaaaak" terdengar suara sendawa sang kodok menandakan kalau sang kodok sudah kenyang.
"Saya sudah cukup kenyang dan saya merasa lelah dan mengantuk kamu harus membawa saya ke kamarmu, saya akan tidur di ranjangmu."

Sang Putri pun manangis saat membayangkan kodok yang jelek dan kotor itu tidur di tempat tidurnya yang bersih. Melihat keadaan itu sang Raja dengan nadah mara berkata pada putrinya,
"Wis ra sah nangis kamu itu adalah putri Raja dan apa yang kamu janjikan harus kamu penuhi kalau tidak apa kata duniaaaaa"

Dengan sangat terpaksa sang putri mengangkat sang kodok dengan tanganya lalu membawanya menuju ke kamar tetapi samapai di kamar kodok itu di letakanya di sudut kamar,
"Lho ko disini" kata sang kodok," aku ingin tidur di ranjangmu, angkatlah saya atau aku akan mengadukanmu kepada Raja"

Mendengar kata-kata sang kodok itu sang putri menjadi marah lalu mengangkat kodok tersebut keatas dan melemparkanya kediding sambil menangis.
"Diaaaaaaam kamu kodok jelek slekethep!"
( buuuuuuuk kwoooook ) terdengar suara badan kodok menghantam diding.

Tetapi tiba-tiba ketika kodok itu jatuh kelantai kodok itu berubah menjadi seorang pangeran yang sangat tampan.
"Oh my good" teriak sang putri,"siapa sebenarnya dirimu"
pangeranpun menceritakan kejadian yang di alaminya dia dikutuk oleh seorang penyihir menjadi seekor kodok dan tidak ada yang bisa melepas kutukan itu kecuali sang putri yang di takdirkan uuntuk bersama-sama memerintah kerajaanya. Akhirnya dengan persetujuan Raja, mereka berdua di nikahkan, sang putri dan pangeranpun hidup bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar