Pagi itu Pak Tani bergegas menuju ladang. Ia membawa sebuah kantung. Tiba di ladang ia membuka kantungnya dan menyebarkan isinya di seluruh ladang. Burung layang-layang dan burung-burung lainnya mengamati dari atas pohon di tepi ladang. Burung-burung bersorak kegirangan, mereka berkicau riang, "Pak Tani membawa sekantung biji-bijian, makanan enak untuk kita semua!"
Sepulangnya Pak Tani dari ladang, burung-burung berpesta pora. Mereka turun ke ladang mematuki biji-bijian dengan ramai. Burung layang-layang turut turun berpesta. Segera ia tahu biji apa yang ditebar Pak Tani. Ia berteriak kepada kawan-kawannya,"Oiii, burung semuanya dengarkan dengan baik!"
Semua kawan burungnya mendongak ke arahnya, pasti ada hal penting yang akan dia sampaikan, pikir mereka. Burung layang-layang berteriak, "Ingat kawan! Semua biji ini harus dimakan, jangan sampai ada satupun yang tertinggal, kalau tidak kita akan menyesal!" Kawan-kawannya yang tadinya terdiam mendengarkan, ramai menggerutu, "Oh! Kami kira ada apa, kalau cuma begitu, tidak perlu diingatkan pun kita pasti makan dengan lahap!" Mereka melanjutkan mematuk biji-biji benih dengan bersemangat. Setelah puas, mereka terbang meninggalkan ladang.
Dengan cepat mereka melupakan ladang dan pesta biji-bijian tadi. Semua lupa kecuali burung layang-layang. Tak terasa waktu berlalu, beberapa biji tertinggal tumbuh bertunas. Tunas-tunas tanaman bermunculan di ladang Pak Tani. Tunas itu tumbuh menjadi pohon tinggi yang ramping. Pohon itu adalah pohon rami.
Pak Tani mengambil beberapa batang pohon rami. Ia membawanya pulang. Serat-serat pohon rami ia pintal menjadi tali rami yang lentur dan kuat. Tali itu ia jalin menjadi jaring yang lebar. Jaring itu ia ikat di batang-batang pohon rami di ladangnya. Pak Tani membawa lagi sebuah kantung. Ia sebarkan isinya di ladang dan burung-burung beramai-ramai mengamatinya dari atas pohon. Burung-burung bersorak lagi kegirangan, mereka berkicau riang, "Pak Tani membawa sekantung biji-bijian, makanan enak untuk kita semua!"
Pak Tani pulang dan burung-burung turun untuk berpesta. Mereka terbang turun ke ladang rami. Tapi malang, bukannya berpesta mereka malah terjerat. Burung-burung menggelepar dalam jaring tak mampu melepaskan diri. Burung layang-layang yang lewat di atas ladang hanya bisa menyaksikan dengan sedih, "Ahhh, jika saja mereka mau mendengarkan peringatanku!"
Terjemah bebas dari The Swallow and the Other Birds, www.aesopfables.com
Pesan dari cerita ini : Lebih baik mencegah kejelekan sedari dini daripada menyesal kemudian.
0 komentar:
Posting Komentar