Dahulu kala, di suatu siang yang amat terik menyengat, seorang lelaki melangkah masuk ke dalam hutan kecil. Ia membawa sebuah kantung kulit yang terikat di pinggangnya. Ia duduk berteduh di bawah sebuah pohon yang rindang untuk melepas lelah. Dengan ujung bajunya ia menyeka peluh di dahinya.
Setelah cukup lama beristirahat, ia membuka kantung kulitnya. Ia mengeluarkan sesuatu dari dalamnya. Kantung itu bukan berisi bekal makan siangnya, tetapi berisi sebuah kepala kapak besi. Ia menimang-nimangnya sebentar lalu berdiri. Ia lalu berjalan berkeliling hutan kecil itu mencari sesuatu, tetapi ia tidak bisa menemukannya. Apa kiranya yang dia cari?
Lelaki itu berjalan lagi berkeliling sambil mencari-cari sesuatu di tanah, tetapi lagi-lagi ia kecewa. Ia tidak menemukan apa yang dia cari. Setelah lama berputus asa ia mendongak ke atas, menatap pohon-pohon rindang di sekelilingnya.
"Pohon-pohon yang baik" serunya. "Mohon berilah aku satu saja batang kayu yang kuat kepunyaanmu. Sedikit kebaikan darimu untuk yang membutuhkan!" lelaki itu memohon.
Pohon-pohon memiliki sifat yang tenang dan baik hati. Mereka selalu memberikan yang baik untuk makhluk lain. Daun-daun yang rindang untuk berteduh, udara yang segar, buah-buahan yang ranum dan manis, mereka berikan cuma-cuma kepada yang lain. Apa artinya sebatang kayu untuk lelaki ini?
Sebuah cabang pohon jatuh terlepas dari dahannya. Jatuh tergeletak di hadapan lelaki itu. Dengan sigap si lelaki mengambilnya lalu memasangnya kuat-kuat ke kepala kapak. Tanpa banyak bicara, ia lantas mengayunkan kapaknya. Ia menebang semua pohon di hutan kecil itu hingga jatuh bergelimpangan tak bersisa.
Terjemah bebas dari The Man and the Wood, www.aesopfables.com
Pesan dari cerita ini : ada orang yang bersifat serakah, diberi sejengkal minta sedepa, diberi hati minta rempela.
0 komentar:
Posting Komentar