Minggu, 05 Mei 2013

Cerita Abu Nawas Anak Sang Pedagang

Cerita Abu Nawas Anak Sang Pedagang

Ketika perang Salib, Nasrudin tertangkap musuh dan dia dikenai kerja paksa di sebuah parit dekat benteng perang Aleppo. Kerja paksa itu, dirasa oleh Nasrudin begitu sangat rnelelahkan sehingga sang Mullah sering kali berkeluh kesah.
  Suatu hari, seorang pedagang yang telah mengenal dekat dengan Nasrudin lewat jalan ditempatnya bekerja paksa, dan kemudian sang pedagang menebus sang Mullah dengan tiga puluh uang keping perak. Nasrudin dibawa pulang oleh sang pedagang, dan diperlakukan dengan baik sekali. Sang pedagang, juga memberikan anak perempuannya kepada sang Mullah untuk diperistri oleh Nasrudin.
  Sekarang, hidup Nasrudin sudah lebih baik. Tapi tampaknya anak perempuan dari sang pedagang mulai suka marah-rnarah.
"Engkau adalah laki-laki yang dibeli ayahku dengan barter tiga puluh uang keping perak," kata wanita itu suatu hari,  Ayahku kemudian memberikan engkau kepadaku."
"Ya," kata Nasrudin,
"Ayahmu membayar uang tebusan sebanyak tiga puluh keping perak, lalu engkau tidak memperoleh apa-apa dari aku, dan aku sendiri sebenarnya juga sudah kehilangan otot-otot sewaktu aku menggali parit-parit."

Cerita Abu Nawas Anak Sang Pedagang.


Cerita Lucu Abu Nawas - Asal Kebijaksanaan
Nasrudin diundang menghadiri pada sebuah pesta perkawinan. Sebelumnya, dirumah orang yang mengundang itu, ia pernah kehilangan sandalnya. Karena sekarang ia tidak lagi meninggalkan sepatunya di dekat pintu masuk, tetapi menyimpannya dibalik jubahnya.

"Buku apa itu yang ada di dalam sakumu?" tanya tuan rumah kepada Nasrudin. "Ha, mungkin dia sedang mencari-cari sepatuku." pikir Nasrudin. "Untung aku dikenal sebagai kutu buku."  Maka dengan sekeras-kerasnya ia berkata: "Tonjolan yang engkau lihat ini adalah kebijaksanaan."

"Menarik sekali! Dari toko buku mana engkau dapatkan itu?"
"Yang jelas aku mendapatkannya bukan dari toko buku melainkan dari toko sepatu!"


Cerita Abu Nawas - TERLALU SEMPIT
Al-Kisah Nasrudin Hoja tokoh sufi yang sama terkenal dan konyolnya dengan Abu Nawas kehilangan istrinya yang tercinta. Setelah istri pertamanya meninggal, Nasruddin kawin lagi. Perempuan yang dikawininya itu juga pernah kawin sebelumnya, jadi istrinya adalah seorang janda.

Pada suatu malam, ketika mereka sedang tidur-tiduran di tempat tidur, istri Nasrudin mulai berbicara tentang mantan suaminya yang pertama, dikatakannya bahwa suaminya yang pertama adalah seorang lelaki yang sangat baik perangainya.

Nasrudin kemudian ganti berbicara tentang istrinya yang pertama, ia mengatakan bahwa istrinya yang pertama itu adalah wanita yang paling baik yang pernah ia kenal.

Tetapi istri keduanya ini berbicara lebih cepat dan tinggi dari pada Nasrudin, dan dengan demikian ia pun menenangkan pembicaraan yang mirip pertengkaran itu.

Nasrudin akhirnya menjadi begitu marah kepada istrinya yang kedua ini, sehingga akhimya ia menendang wanita itu hingga jatuh dari tempat tidur dan terjerembab di lantai. Keesokan harinya wanita itu pergi ke pengadilan dan mengajukan tuntutan terhadap suaminya.

Ketika sidang pengadilan dimulai, wanita itu mengatakan bahwa Nasrudin telah menendangnya hingga terjatuh dari tempat tidur.
"Apakah kau melakukan itu Nasrudin?" tanya hakim.
"Tidak, saya tak melakukan itu, Tuan," jawab Nasruddin.
"Masalahnya begini: pada waktu itu kami berdua sedang tidur-tiduran di tempat tidur, dan kemudian datanglah seorang temannya ikuk-ikutan tidur, dan kemudian datang pula seorang teman saya ke tempat tidur itu ikutan tidur-tiduran pula. Dengan demikian ada empat orang di tempat tidur kami.  Tentu saja tempat tidur itu terlalu penuh sesak dan begitu penuh, sehingga akhirnya istri saya ini terjatuh dari tempat tidur dan terjerembab di lantai." 

Anda baru saja membaca mengenai cerita dan kisah dari Abu Nawas. Jangan sampai terlewatkan cerita-cerita menarik yang lainnya hanya di DeCocoz Blog. Dan Terima Kasih saya ucapkan untuk anda yang telah menyempatkan mampir disini.
Cerita Abu Nawas

0 komentar:

Posting Komentar