Selasa, 07 Mei 2013

Cerita Abu Nawas Sebuah Gagasan

Cerita Abu Nawas Sebuah Gagasan
Suatu hari Nasrudin meminta istrinya untuk memasak halwa, masakan halwa terbuat dari daging yang diberi bumbu dengan rasa manis. Istrinya memasak makanan itu dalam jumlah yang besar, dan Nasrudin hampir saja menyantap habis seluruhnya.

Malamnya. ketika mereka berdua sudah hampir lelap tertidur, Nasrudin mengguncang-guncang tubuh istrinya. "Eh, aku ada gagasan bagus." bilang Nasrudin.
"Apa itu?" jawab sang istri Nasrudin.
"Bawa dulu ke sini sisa halwa yang masih ada. Baru setelah itu aku beri tahu gagasan yang ada di otakku." Istri Nasrudin segera bangkit dan mengambil sisa halwa yang langsung dilahap oleh 'sang Mullah.
"Sekarang," kata istrinya, " aku tidak akan bisa tidur sebelum engkau ceritakan isi pikiranrnu itu."
"Idenya itu," kata Nasrudin.
"Jangan sekali-kali pergi tidur sebelum menghabiskan sernua halwa yang telah dibuat pada hari itu juga."

Cerita Abu Nawas Sebuah Gagasan


Nasrudin Dan Tiran
Pada versi yang lain, konon pertemuan pertama antara Nasruddin dengan Timurleng adalah dalam masa penyerbuan Turki oleh Timurleng, raja yang agung itu pun sempat datang ke Akshehir tempat kediaman Nasruddin. Ketika memasuki kota, raja itu melihat Nasruddin melilitkan handuk di kepalanya, duduk dipinggir jalan melihat arak-arakan sang raja. Raja tertarik oleh lelaki yang berikat kepala handuk itu, dan memerintahkan prajuritnya untuk membawa Nasruddin ke hadapannya.
"Siapa kamu?" tanya raja kepada Nasruddin.
"Saya ini Dewa Bumi,", jawab Nasruddin tenang.
"Nah, lantaran kamu Dewa Bumi, tentunya kau bisa membesarkan mata prajuritku yang sipit ini!"
"Lho, kalau begitu, Baginda ini ternyata tidak memahami yang saya maksudkan. Saya ini Dewa Bumi dan bukan Dewa Langit. Kalau memang Baginda menginginkan agar mata prajurit Baginda yang sipit itu jadi besar, seharusnya Baginda meminta pertolongan Dewa Langit, sebab dialah yang mengurus segala masalah mulai dari pusar keatas. Kalau Baginda meminta tolong kepada saya, urusan saya adalah segala yang berkaitan dengan bagian pusar kebawah, sebab saya ini Dewa Bumi."
Setelah itu, Timurleng berbincang-bincang dengan Nasrudin beberapa lamanya. Raja itu sangat terkesan oleh kecerdasannya. Setelah puas berbincang-bincang, Nasrudin pun diperbolehkan pulang.

Beberapa hari kemudian, raja itu memerintahkan prajuritnya agar membawa kembali Nasrudin ke hadapannya. Salah seorang selir raja itu telah merebus lima butir telur, dan raja mengundang makan Nasrudin. Katanya kepada Nasrudin, "Aku ingin agar kau membagi lima telur ini secara adil diantara kita bertiga."

Tanpa ragu-ragu Nasrudin mengambil lima butir telur itu lalu berkata,
"Yang mulia, ini sebutir telur untuk Baginda sebab Baginda sudah memiliki dua butir. Ini sebutir untuk saya, sebab saya juga sudah punya dua butir. Terus sisa tiga telur ini semuanya untuk istri Baginda, sebab ia tidak mempunyai sebutir pun dibawah pusarnnya."

Cerita Abu Nawas Nasrudin Dan Tiran

0 komentar:

Posting Komentar