Kamis, 20 Juni 2013

Anjing dalam Jerami

Kalau ada yang disukai oleh lembu selain makan, ia sudah tidak ingat lagi. Bahkan, berpikir hal lain selain makan juga membuang-buang waktu menurut si lembu. Lagi pula ia pun selalu sibuk saat ini. Seharian ia membajak ladang, mencabut akar pohon, atau menarik kereta besar untuk tuannya. Ketika malam datang ia sudah sangat lelah dan kakinya memar-memar, tetapi tentu saja yang paling dia inginkan saat itu adalah makan malamnya.
Pada penghujung hari, ketika itu tidak biasanya ia sangat kelaparan, ia harus berjalan pulang lima kilometer jauhnya ke rumah. Setelah minum air dingin ia segera pergi ke kandang. Ia bukan seorang yang rakus, yang ia inginkan hanyalah makan malam yang cukup untuk seekor lembu.
Tetapi pada malam ini, ketika ia baru saja akan mencocokkan hidungnya ke dalam tumpukan jerami, tiba-tiba seekor anjing buldog bangun dari tidur di atas makanannya itu. Anjing itu berusaha menggigitnya dengan galak. Si lembu mundur selangkah, mengedipkan matanya yang coklat dengan sabar, lalu menunggu. Ketika anjing itu berhenti menggeram dan lalu berbaring lagi, si lembu kembali mencoba untuk mencicipi sedikit jerami, kali ini dari ujung tempat jerami miliknya. Tiba-tiba anjing itu menggeram, melompat dan menggigitnya tepat di ujung hidungnya.


Si lembu adalah seorang yang sabar. Ia tidak pernah merasa terkejut dengan apa pun, dan ia sangat benci bertengkar. Tapi di sisi lain, jerami itu adalah miliknya dan si anjing berbaring di atasnya, dan dia hanya ingin mencicipinya sedikit untuk mengurangi rasa laparnya. Ia adalah binatang yang tidak banyak bicara, tetapi setelah mendengar gonggong si anjing dan menerima perlakuan buruknya selama sepuluh menit, ia memutuskan harus melakukan sesuatu untuk hal ini. Sesuatu yang akan selalu diingat binatang berkaki empat itu.
"Anjing," lembu itu berbicara dengan suaranya yang dalam, "aku sama sekali tidak mengerti dirimu. Jika kamu mau makan makananku, aku akan berbagi denganmu. Tetapi anjing tidak suka jerami, dan kamu tidak memakannya dan juga tidak mengijinkanku makan jerami ini. Semua makhluk yang mengganggu kenyamanan makhluk lain adalah kurang ajar. Di samping itu," katanya dengan suara yang lebih dalam lagi, "Aku mulai terganggu. Benar-benar terganggu."
Setelah menyelesaikan pidatonya, lembu itu melangkah mundur dan merendahkan kepalanya yang besar dengan mengancam. Si anjing itu menatap mata lembu yang bersinar marah lalu lari terbirit-birit keluar dari jerami.
"Aku sebenarnya tidak ingin menyakitinya," kata lembu itu pada dirinya sendiri sambil makan jerami kesukaannya. "Tetapi melemparnya sekali atau dua kali tidak akan terlalu menyakitinya. Siapa pun yang tidak tahan melihat yang lain bahagia harus diberi pelajaran!" 

Terjemah bebas dari : The Dog in the Manger , Richards Topical Encyclopedia. 1951

Pesan dari cerita ini adalah : jangan diam saja jika hak milik kita dirampas.

0 komentar:

Posting Komentar