Selasa, 18 Juni 2013

Rusa dan Semak Belukar

Hutan gelap berkabut, yang terlihat hanya bayang-bayang. Hari ini udara begitu dingin, menusuk tulang. Tapi tidak bagi seekor rusa. Ia berkeringat deras, nafasnya terengah-engah menghembus seperti uap dari lubang hidungnya. Ia sedang berlari kencang tak tentu arah. Apa yang sedang terjadi?
Ternyata di belakangnya seekor kuda sedang mengejarnya. Di punggungnya, duduk tegak seorang pemburu. Di tangannya sebilah busur dan sebatang panah siap ia tembakkan. Rusa itu berlari terus mencari tempat bersembunyi. Bahkan jika ia mampu, ia akan berlari jauh meninggalkan pemburu itu. Tapi kakinya sudah lelah dan ia harus segera menemukan persembunyian.
Tak sadar ia menerobos semak belukar yang tinggi. Kepalanya pusing, matanya berkunang-kunang, kakinya gemetar. Ia sudah sangat lelah. Ia akhirnya hanya mampu berdiri di balik rerumputan, sebisa mungkin tidak bergerak berharap semak bisa melindunginya dari intaian pemburu.
Kaki kuda pemburu terdengar semakin keras. Ia mendekat dengan cepat. Kaki rusa bergetar lebih hebat. Kali ini karena ia amat ketakutan, bahkan ia tidak berani memicingkan mata. Suara kuda semakin dekat, dan semakin dekat, lebih dekat, dan sekarang sudah dihadapannya, di balik semak-semak. Tetapi suara kuda itu lalu menjauh, makin jauh, dan sekarang hilang dari pendengarannya. Pemburu itu tidak melihat rusa bersembunyi! Si rusa gembira bukan kepalang.
Si rusa sangat lega tapi juga masih amat lelah. Ia menatap ke kanan dan ke kiri, masih berhati-hati, dan memperhatikan sekelilingnya. Ternyata ia bersembunyi di balik rerumputan manis kesukaannya!
"Benar-benar hebat!" kata si rusa. "Aku bisa lari dari kejaran pemburu, bahkan aku sekarang bisa makan rumput kesukaanku sepuasnya!" Tak menyia-nyiakan waktu ia segera memakan rumput dengan lahap.
Tak disangka, si pemburu yang kehilangan jejak rusa, menyusuri kembali jalan ia datang. Ia yakin rusa itu bersembunyi di suatu tempat. Dengan perlahan ia mencari jejaknya. Akhirnya ia melihat di kejauhan bayang-bayang rusa di balik rerumputan. Rumput tebal yang tadi ia lewati sekarang menjadi tipis dan jarang. Rusa itu terlalu asyik menyantap rumput untuk menyadari kedatangannya.Ia membidik si rusa dan memanahnya tepat di jantungnya. Hari ini ia pulang membawa buruan besar untuk keluarganya di desa.    
   
Terjemah bebas dari : The Hart and the Vine, www.aesopfables.com

Pesan dari cerita ini adalah : jangan pernah menyakiti orang yang melindungi kita. Sayangi mereka seperti mereka menyayangi kita.

0 komentar:

Posting Komentar